Saat ingin merekondisi sofa lama, Anda bukan hanya mengganti kain pelapisnya saja, tapi perhatikan pula kondisi keseluruhannya. Furnitur berbahan kain seperti sofa, headrest , ataupun kursi berbantalan duduk lebih rentan terkena kotor dibanding benda lainnya. Maklum saja, bahan kain terbilang sebagai material yang sangat mudah menyerap noda ataupun debu.
Ketika kain pelapis pada furnitur-furnitur tersebut mulai tampak lusuh ataupun rusak, Anda pasti ingin menggantinya dengan yang baru. Berikut beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan ketika ingin memperbaiki sofa lama.
Rangka
Rangka furnitur, bila sudah rapuh dan tidak kuat lebih baik Anda tidak menggunakan kembali furnitur tersebut. Percuma mengganti kain pelapisnya, apabila daya tahan rangkanya saja sudah rentan ataupun rusak.
Rangka Kayu BORNEO |
Jahitan
Lihatlah jahitannya. Apabila kain pelapis Anda dipasang dengan metode jahitan biasa, maka Anda bisa melepasnya lalu menggantinya dengan lapisan kain baru. Namun bila kain tersebut dijahit mati maka Anda hanya bisa memberi kain pelapis baru di atasnya tanpa perlu melepaskan lapisan kain yang lama.
Hasil jahit yang baik |
Perhatikan lapisan busa sofa ketika dibongkar. Semakin lama sofa digunakan, tentu semakin kempes pula lapisan busa di dalamnya. Anda bisa memilih antara mengganti seluruh lapisan busa tersebut dengan yang baru, atau hanya sekedar menambahkannya.
Pelapisan busa |
Metode pengecatan |
Perhatikan pula lapisan cat pada badan furnitur (kursi ataupun furnitur lain yang menggunakan struktur kayu). Berikanlah lapisan cat baru apabila memang permukaannya sudah tampak usang